Sabtu, 22 Februari 2014

Cerita Tentang Laskar Jihad di Ambon Maluku

Sumber : http://ramadaniwahyu.wordpress.com


Pada idul fitri tahun 19 Januari 1999 umat Islam dibantai oleh pihak nashara di kotamadya Ambon, dan meluas ke seluruh Maluku. Pembantaian tersebut tidak berhenti sampai disitu saja, tapi masih terjadi di jalan2 & di perkampungan2 yg mayoritas dihuni Umat Muslim. Berdasarkan kondisi ini pemerintah tidak bisa berbuat apa-apa kecuali hanya menghitung jumlah mayat kaum muslimin dan menguburkannya. Padahal teriakan2 minta tolong kaum Muslimin di Maluku, terdengar sampai kepada seluruh di Indonesia, dan pemerintah bersikap diam. Maka dalam rangka lakukan tabayyun, dikirimlah team investigasi yg terdiri dari beberapa Ustadz, dan hasil laporannya sangat menyedihkan.
Laporan tersebut disampaikan juga kepada Syaikh Rabbi, dan Masyaikh lainnya, dan mereka perintahkan tuk sampaikan mslh ini kepada Penguasa. Dan pada tahun 1999 para Astatidzah mengirim surat yg berisi nasehat kepada Presiden BJ Habibi tentang kenyataan yang terjadi di Maluku. Surat tersebut dibalas Presiden dengan jawaban, “terima kasih atas nasehatnya, dan Insya Allah saya akan melaksanakan kewajiban saya”. Satu sisi lain kerusuhan dan pembaintaian masih saja berlangsung, hingga berakhirnya pemerintahan Presiden BJ Habibi.


Presiden BJ Habibi memerintah selama 500 hari, kemudian digantikan Presiden yang baru yaitu Presiden Abdurahman Wahid. Pada Masa kepemimpinan Presiden Abdurahman Wahid, pembantaian kepada Umat Islam di maluku masih saja berlangsung bahkan semakin luas. Kemudian para Astatidzah mengirim surat yang kedua kepada Presiden Abdurahman Wahid yang berisi tentang realitas yg terjadi di Maluku. Salah satu butir surat tsb, menanyakan tentang tanggung jawab beliau selaku penguasa dalam lindungi Umat Islam yang dibantai di Maluku.

Ternyata isi surat tersebut ditanggapi oleh Presiden Abdurrahman Wahid dengan pernyataan yg pernyataan “marah”. Dia bilang “yg korban cuman lima saja kok diributkan” (hal ini sangat bertentangan dengan realitas yg terjadi dilapangan). Para Astatidzah menyatakan, “Apabila Pemerintah tidak bisa lindungi umat Islam, maka kita akan lakukan JIHAD di Bumi Maluku”. “JIHAD demi memebela Umat Islam yang dibantai di Maluku”. Gus Dur menjawab,”Sy nggak peduli mau JIHAD apa JAHID, macem2 tak sikat”.



Asthagfirullahal’adzim.. Bagaimana sikapi keadaan seperti itu, satu sisi lain pembatantaian kpd ribuan Umat Islam masih terus berlanjut. Ribuan Umat Islam dibantai dimana-mana, hingga terjadi pengungsian besar2an dari kalangan Umat Islam tuk cari tempat yg aman. Di Pihak Nashara ada seorang bernama Benny Doro atau dikenal sebagai Bernat Bicara tokoh pemuda Kristen di Galela Halmahera Utara. Dia dikenal sebagai jagal Kaum Muslimin, membantai Muslimin, tetapi dia bebas pergi keluar negeri, tanpa tersentuh oleh hukum. Dan tokoh2 gereja di Ambon dan Maluku juga demikian, satu sisi lain teriakan minta tolong umat Muslim semakin keras. Umat Islam teriak minta tolong, tetapi mereka tidak tahu kepada siapa mereka harus meminta tolong ? Karena pemerintah tdk lindungi mrk. Pembantaian tersebut berlangsung selama 1,5 tahun, tetapi Pemerintah pada waktu itu tidak mendengar teriakan mereka.
Setelah 1,5 tahun pemerintah tidak bisa ambil tindakan tegas dalam lindungi kaum muslimin di bumi Maluku dan sudah meluas ke Poso, Akhirnya pada tanggal 6 April 2000, para Astatidzah sepakat membetuk LASKAR JIHAD AHLUSSUNNAH WAL JAMA’AH. Terbentuknya LASKAR JIHAD AHLUSSUNNAH WAL JAMA’AH tersebut direstui oleh Para Masyaikh, dikarenakan pemerintah kita pada saat itu lemah. Tanggal 29 April 2000 batalyon pertama sebanyak 750 orang sudah mendarat di Ambon, dan tanggal 4 Mei 2000 batalyon kedua juga mendarat. Hingga mencapai 3.000 Pasukan LASKAR JIHAD AHLUSSUNNAH WAL JAMA’AH dan Panglimanya adalah Ustadz Ja’far Umar Thalib.
Ketika memasuki Ambon, sungguh kita dapati sebuah kenyataan yang sangat menyedihkan. Kota tersebut seperti kota mati/kota mayit. Sampah2 menggunung, kamp2 pengungsian berdesak-desakan, wabah2 penyakit menjangkit, sekolah2 kosong, Masjid2 kosong. Sungguh menyedihkan. Para Kyai yg ada disana pada lari semua, sedangkan umat Islam yg mau berperang adalah orang2 yg mabuk khamr dahulu sebelum maju perang. Ini adalah kenyataan yang kita dapati sewaktu memasuki kota ambon.. Sungguh kenyataan yang sangat memprihatinkan..
Langkah pertama yg kita lakukan wkt masuk ke Ambon, adalah bersihkan kota dari sampah2, dan mengirim bantuan medis, dan membekali ‘Ilmu. Sehingga kota Ambon yg semula seperti kota mayit, menjadi kota yg bersinar, Masjid2 mulai dipenuhi jama’ah, & madrasah2 kembali berjalan. Ketika pada tanggal 4 Mei 2000 terjadi pertempuran pertama di daerah Pos Kota, & dengan Pertolongan Allah, pihak kufar tunggang langgang. Ustadz Ja’far Umar Thalib memimpin langsung pertempuran tersebut, dan hal tsb bikin heran/tercengang Umat Islam penduduk asli di Ambon.
Mereka bertanya, ”Lho, Ustadz kok ikut maju perang ?” (Dari mulutnya bau khamr).
Jawab Ustadz Ja’far Umar Thalib : ”Lho kenapa ? Ada yang salah ?”
Jawab mereka.”Enggak Ustadz, biasanya kalau terjadi perang para Ustadz atau Kyai2 kami pada sembunyi dibelakang.”
“Ayo kamu maju sekarang, Semoga Allah memberikan kemenangan kepada kita” Kata Ustadz Ja’far Umar Thalib.
Lucunya, orang Asli Ambon yang mabuk dulu sebelum maju perang ini malah duduk sambil berkata, “amiin..amiin..” :). Masya Allah.. Mabuk ini orang.. Disuruh maju perang malah bilang “amiin..amiin..”.


Begitulah kenyataan yang terjadi pada pertempuran pertama yang terjadi di Pos Kota.. (Kalau ingat peristiwa itu masih merinding). Dengan gagahnya Pasukan Muslimin dengan Takbir, “ALLAHU AKBAR” maju hadapi pihak kufar didepan mata, mereka bak singa yg habisi mangsa. Melihat semangat takbir dan keberanian singa-singa Muslimin dalam pertempuran tersebut, akhirnya pihak kufar memilih melarikan diri. Dan bubarlah mereka.. Tunggang langgang, dan tercerai berailah mereka… Allah telah Beri kemenangan pada ronde pertama.
Setiap waktu senggang Laskar Jihad Ahlussunah Wal Jama’ah selalu membekali ‘ilmu agama kepada masyarakat setempat. Dan membuat madrasah yang mampu menampung 5.000 anak, Masjid2 dihidupkan kembali dng Shalat jama’ah 5 waktu. Dan Masjid2 selalu diramaikan dengan pengajian2, sehingga terbentuklah keimanan kaum muslimin yg ada di Maluku. Sehingga terbentuklah keberanian kaum muslimin di Maluku yang semula penakut, akhirnya mereka jadi pemberani bak singa2 siap tempur. Masjid2 yang semula sepi, menjadi ramai kembali, umat yang semula tdk shalat kemudian jalankan shalat, hingga berubahlah kondisi Maluku.
Dengan terbentuknya Iman dan Taqwa, terbentuk pula keberanian masyarakat setempat, maka berubahlah kondisi masyarakat di Maluku. Maka serangan demi serangan pihak kufar kepada Muslimin selalu dilawan dengan gagah berani, semangat jihad, dan teriakan Takbir. Sehingga setiap serangan2 yang dilakukan pihak kufar kepada Kaum Muslimin selalu berhasil dipukul mundur oleh singa-singa Muslimin. Dan kondisinya menjadi berbalik, korban banyak berjatuhan dari pihak kufar, sehingga mulai ributlah parlement europa. Mulai ributlah amerika dan ributlah sekjen PBB, memaksa agar Laskar Jihad Ahlussunnah Wal Jama’ah dibubarkan. Begitu juga dengan Dewan Gereja Dunia yang mengatakan bahwa Laskar Jihad lakukan gerakan pembataian/pembersihan komunitas Kristen. Akhirnya dengan ributnya dunia international tersebut Pemerintah Indonesia baru berani ambil tindakan mengatasi kerusuhan yg terjadi.
Mereka baru berani menangkap tokoh2 RMS seperti Pendeta Renaldi Damanik, Alex Manuputi, dan 300 tokoh2 RMS lainnya. Dan setelah dari hari ke hari Pemerintah yg dapatkan legitimasi dunia internasional brani ambil tindakan, mk Laskar Jihad ditarik mundur. Maka pada tanggal 7 mei 2002 laskar jihad dibubarkan, karena urusan keamanan bangsa adalah urusan Pemerintah, bukan Laskar Jihad. Nah itulah kronologis yang sebenarnya mengenai Jihad di Ambon.. Tidak bermaksud membuka luka lama. Tapi saya mencoba meluruskan realitas yang terjadi di lapangan, walaupun peristiwa itu sudah terjadi 9 atau 11 tahun yang lalu. Karena dari dulu hingga sekarang banyak manyarakat yg tidak tahu realitas yang terjadi, dan lecehkan masalah jihad di Ambon.

Selesai.. Wallahu ‘Alamu Bi Shawab..

Sumber : http://ramadaniwahyu.wordpress.com 



5 komentar:

Unknown mengatakan...

Dan laskar jihad yg berperang di ambon, yg menjadi korban setelah di buka jubah nya ternyata ada pakaian loreng TNI di balik jubah putih panjang. percuma kalau datang hanya untuk mati di ambon. sy sendiri yg saksikan itu.

Langit biru kebebasan mengatakan...

Memang jihad itu untuk mencari mati syahid gan,,, mati karena membela agama Allah SWT,,, Maka nya mereka tidak takut walau mati disana,,,

Unknown mengatakan...

@Jong waai emang kenapa kalau TNI membela umat islam Indonesia yang teraniaya, masalah buat lo, minggat aja lo dari nkri ini.

Abdullah As'ad mengatakan...

Admin, koreksi kalimat istighfar yang tertulis di bawah foto ke empat, ada yang salah tulis

Langit biru kebebasan mengatakan...

Iya terima kasih sudah di ingatkan