Singkong atau yang biasa di kenal sebagai ubi kayu merupakan sumber makanan kedua yang paling banyak di manfaatkan untuk memenuhi kebutuhan karbohidrat. Singkong juga merupakan bahan baku industri yang paling di cari dan di minati. Selain karena cara menanam singkong sangat mudah, juga karena bisa tumbuh di mana saja. Meski cara menanam singkong sangat mudah, tapi untuk mendapatkan hasil yang maksimal di perlukan sedikit kerja keras. Berikut ini adalah langkah-langkah cara menanam singkong dengan hasil maksimal.
Cara Bertanam Singkong
Cara bertanam singkong adalah
cara budidaya paling mudah. Tapi jika ingin mendapatkan hasil panen
singkong yang maksimal maka di perlukan sedikit kerja keras. Cara
bertanam singkong untuk mendapatkan hasil maksimal adalah sebagai
berikut:
1. Persiapan lahanSebelum di tanam lahan harus di
gemburkan terlebih dahulu. Caranya adalah dengan dicangkul dan di buat
gundukan. Gundukan tanah sebaiknya di isikan didalam tanah gundukan
dengan sampah dari daun-daun kering atau rumput atau batang padi yang
sudah dipanen. Daun-daun kering ini pada saatnya nanti akan berfungsi
sebagai humus atau tambahan pupuk yang dapat menyuburkan tanah. Selain
itu tambahkan juga pupuk kandang yang sudah 5 ton/ha atau secukupnya.
Untuk menghindari kemungkinan banjir atau terendam air, buatlah jalur
aliran air di antara gundukan.
2. Persiapan Bibit
Bibit singkong yang di perlukan untuk menanam singkong seluas 1 ha
dengan jarak tanam 100 cm x 100 cm, diperlukan bibit sebanyak kurang
lebih 9000 batang. Batang yang baik berdiameter 2-3 cm. Pemotongan
batang stek dapat dilakukan dengan menggunakan pisau atau sabit yang
tajam dan steril. Jangan memakai gergaji untuk memotongnya karena
gesekan gergaji akan menimbulkan panas yang akan merusak bagian pangkal
dari batang. Potongan batang untuk setek yang baik adala 3-4 ruas mata
atau 15-20 cm. Bagian bawah dari batang stek dipotong miring dengan
maksud untuk menambah dan memperluas daerah perakaran. 4. Penanaman
bibit singkong
3. Penanaman
Waktu penanaman yang baik dilakukan pada awal musim kering atau kemarau
singkong dapat di penen awal musim hujan. Teknik cara menanamnya juga
harus di perhatikan, yaitu bahwa saat akan menanamkan batang singkong
terlebih dahulu lihat mata tunasnya. Arah mata tunas harus selalu
mengarah keatas. Jangan sampai terbalik.
4. Perawatan dan pemeliharaan
Pemeliharaan dan perawatan tanaman singkong adalah yang paling mudah
diatara semua tanaman budidaya lain. Setelah tumbuh mata tunas, jaga
agar disekitaran tanaman tidak tetap bersih dan tidak di tumbuhi rumput.
Lakukan penyiraman secara teratur agar kebutuhan air terpenuhi dan juga
berpi pupuk yang tepat untuk meningkatkan bobot buah.
5. Pemupukan
Tanaman singkong sebenarnya tidak harus di pupuk. Besar kecilnya buah
tergantung pada kegemburan tanah. Meski begitu jika anda ingin
mendapatkan hasil panen yang berbobot, sebaiknya lakukan pemupukan
minimal 2 kali sepanjang masa hidup tanaman. Waktu pemupukan sebaiknya
adalah:
- Empat hari setelah waktu tanam. Kegiatan ini biasanya memerlukan pupuk NPK sebanyak 200 kg/ha
- Setelah tanaman berumur 3 bulan. Pupuk yang digunakan masih tetap NPK dengan jumlag 300 kg/ha.
6. Pemanenan
Panen singkong dapat di lakukan setelah tanaman berusia sekitar 9 hingga
10 bulan tergantung kegunaanya. Untuk konsumsi sendiri sebaiknya di
panen antara 8-9 bulan. Tetapi jika untuk keperluan industri terutama
jika ingin di ambil tepung/patinya sebaiknya di panen setelah mencapai
usia 10 bulan.
Cara pemanenan dilakukan dengan membuat atau memangkas batang ubi kayu
terlebih dahulu dengan tetap meninggalkan batang sekitar 15 cm untuk
mempermudah pencabutan. Batang dicabut dengan tangan atau alat
pengungkit dari batang kayu atau linggis. Hindari pemakaian cangkul,
karena permukaannya yang lebar terkadang dapat menyebabkan buah umbi
singkong terluka.
7. Penyimpanan
Daya simpan singkong sangat rendah, yaitu hanya bisa mencapai 3 hari
jika umbi dalam keadaan utuh. Tapi jika umbi sudah terpotong atau
tergores maka daya simpannya tidak akan lebih dari 1 hari sebelum
terjadi perombakan kalori dan mengandung kadar HCN yang tinggi. Kadar
HCN yang tinggi dapat diketahui dari warna umbi singkong yang berubah
menjadi kebiruan. kadar HCN yang tinggi akan mempengaruhi kualitas
tepung/pati serta rasa singkong itu sendiri.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar