Pengertian Adzan
Menurut
bahasa azan berarti pemberitahuan tentang sesuatu. Sebagaimana Firman Allah SWT
dalam Kitab Suci Al-Qur’an Surat At-Taubah Ayat 3 yang berbunyi :
وأذن مّن الله ورسوله إلى النّاس
Artinya:
Dan (inilah) suatu seruan atau pemberitahuan dari Allah dan Rasul-Nya kepada umat manusia – (QS. At-Taubah : 3)
Dan (inilah) suatu seruan atau pemberitahuan dari Allah dan Rasul-Nya kepada umat manusia – (QS. At-Taubah : 3)
Dan
dalam surat yang lain yakni surat Al-Anbiya Ayat 109 Allah Berfirman :
ءاذنتكم على سوآء
Artinya:
Aku telah menyampaikan kepada kamu sekalian (ajaran) yang sama (antara kita) –
Aku telah menyampaikan kepada kamu sekalian (ajaran) yang sama (antara kita) –
(QS. Al-Anbiya : 109)
Maksudnya
Aku beritahu kalian maka kita sama-sama mengetahui.
Sedangkan
adzan menurut syara atau syariat adalah pemberitahuan tentang waktu shalat
dengan lafadz-lafadz khusus sebagaimana yang ditetapkan oleh syariat. .
Dari
pengertian-pengertian diatas, maka dapat disimpulkan bahwa adzan merupakan
suatu pemberitahuan seorang mu’azin (orang yang adzan) kepada orang lain
tentang masuknya waktu shalat.
Berbeda
dengan adzan. Jika adzan merupakan pemberitahuan masuknya waktu shalat, maka
iqomah merupakan pemberitahuan tentang pelaksanaan shalat (Berjama'ah). Dari segi bahasa
iqomah berarti menegakkan sesuatu, sedangkan menurut syara atau syariat, iqomah
adalah pemberitahuan akan ditunaikannya shalat wajib dengan lafadz-lafadz
khusus yang telah ditetapkan oleh syariat.
Hukum Adzan dan
Iqomah
Mengenai
hal ini, para ulama berselisih pendapat. Sebagian ulama mengatakan bahwa hukum
azan adalah sunnah muakkad, namun pendapat yang lebih kuat dalam masalah ini
adalah pendapat yang mengatakan hukum adzan dan iqomah adalah fardu kifayah.
Perlu dicatat, hukum ini hanya berlaku bagi kaum laki-laki, tidak bagi kaum
perempuan, yakni pada shalat wajib 5 waktu dan
pada shalat jum’at.
Keduanya
disyariatkan berdasarkan Al-Qur’an dan Sunnah. Sebagaimana Firman Allah SWT
dalam Surat Al-Ma’idah Ayat 58 dan QS. Al-Jumu’ah ayat 9 yang artinya adalah sebagai
berikut :
Dan
apabila kamu menyeru (mereka) untuk (mengerjakan) shalat, mereka menjadikannya
sebuah ejekan dan permainan. Yang demikian itu adalah karena mereka benar-benar
kaum yang tidak mau mempergunakan akal – (QS. Al-Ma’idah : 58)
Hai
orang-orang yang beriman, apabila diseru untuk menunaikan shalat jum’at, maka
bersegeralah kamu kepada mengingat Allah – (QS. Al-Jumu’ah : 9)
Rasulullah
SAW bersabda dalam hadits Malik bin Huwairits sebagai berikut :
فَإِذَا حَضَرَتِ الصَّلاَةُ فَلْيُؤَذَّنْ لَكُمْ وَلْيَؤُمَّكُمْ أَكْبَرُكُمْ (متفق عليه)
Jika
telah datang waktu shalat, maka hendaklah salah satu orang diantara kalian
mengumandangkan adzan, dan orang yang paling tua diantara kalian menjadi imam
(jika sama-sama memiliki ilmu dan keutamaan)
Ibnu
Taimiah ra, berkata, “Berdasarkan sunnah yang mutawatir (banyak riwayatnya)
menunjukkan bahwa sejak zaman Rasulluah SAW selalu dikumandangkan adzan dalam
setiap shalat wajib 5 waktu, maka umat ini sepakat
menjadikan hal tersebut sebagai amal hingga seterusnya.
Berikut
adalah redaksi atau lafadz adzan lengkap bahasa arab, latin dan artinya
yang wajib dihafal bagi kita semua khususnya bagi mu’adzin (orang yang adzan).
اَللهُ اَكْبَر، اَللهُ اَكْبَر، اَللهُ اَكْبَر، اَللهُ اَكْبَر
أَشْهَدُ اَنْ لاَ اِلَهَ إِلاَّاللهُ ، أَشْهَدُ اَنْ لاَ اِلَهَ إِلاَّاللهُ
اَشْهَدُ اَنَّ مُحَمَّدًا رَسُوْلُ اللهِ ، اَشْهَدُ اَنَّ مُحَمَّدًا رَسُوْلُ اللهِ
حَيَّ عَلَى الصَّلاَةِ ، حَيَّ عَلَى الصَّلاَةِ
حَيَّ عَلَى الْفَلاَحِ ، حَيَّ عَلَى الْفَلاَحِ
اَللهُ اَكْبَر، اَللهُ اَكْبَر
لاَ إِلَهَ إِلاَّالله
أَشْهَدُ اَنْ لاَ اِلَهَ إِلاَّاللهُ ، أَشْهَدُ اَنْ لاَ اِلَهَ إِلاَّاللهُ
اَشْهَدُ اَنَّ مُحَمَّدًا رَسُوْلُ اللهِ ، اَشْهَدُ اَنَّ مُحَمَّدًا رَسُوْلُ اللهِ
حَيَّ عَلَى الصَّلاَةِ ، حَيَّ عَلَى الصَّلاَةِ
حَيَّ عَلَى الْفَلاَحِ ، حَيَّ عَلَى الْفَلاَحِ
اَللهُ اَكْبَر، اَللهُ اَكْبَر
لاَ إِلَهَ إِلاَّالله
Khusus
untuk adzan shalat subuh, setelah membaca lafadz “Hayya ‘Alal Falaah”, mu’azin
kemudian membaca lafadz berikut ini :
اَلصَّلاَةُ خَيْرٌ مِنَ النَّوْمِ ، اَلصَّلاَةُ خَيْرٌ مِنَ النَّوْمِ
Setelah
membaca lafadz diatas, kemudian dilanjutkan dengan lafadz adzan berikutnya
yakni “Alloohu Akbar, Alloohu Akbar” sampai selesai.
Adapun
untuk lafadz iqomah hampir sama seperti lafadz adzan, hanya saja
diucapkan tidak berulang-ulang alias satu kali. Dan berikut adalah lafadz
iqomah lengkap bahasa arab, latin dan artinya :
اَللهُ اَكْبَر، اَللهُ اَكْبَر
أَشْهَدُ اَنْ لاَ اِلَهَ إِلاَّاللهُ
اَشْهَدُ اَنَّ مُحَمَّدًا رَسُوْلُ اللهِ
حَيَّ عَلَى الصَّلاَةِ
حَيَّ عَلَى الْفَلاَحِ
قَدْ قَامَتِ الصَّلاَةُ ، قَدْ قَامَتِ الصَّلاَةُ
اَللهُ اَكْبَر، اَللهُ اَكْبَر
لاَ إِلَهَ إِلاَّالله
أَشْهَدُ اَنْ لاَ اِلَهَ إِلاَّاللهُ
اَشْهَدُ اَنَّ مُحَمَّدًا رَسُوْلُ اللهِ
حَيَّ عَلَى الصَّلاَةِ
حَيَّ عَلَى الْفَلاَحِ
قَدْ قَامَتِ الصَّلاَةُ ، قَدْ قَامَتِ الصَّلاَةُ
اَللهُ اَكْبَر، اَللهُ اَكْبَر
لاَ إِلَهَ إِلاَّالله
Perlu Anda garis
bawahi, dalam adzan shalat 5 waktu, hanya shalat subuhlah yang lafadz adzannya
sedikit berbeda yakni ada tambahan lafadz tertentu yang artinya yaitu “Shalat
lebih baik dari pada tidur”. Mengapa demikian? Karena, saat adzan subuh
dikumandangkan, mayoritas orang sedang asyik-asyiknya tidur.
SUMBER: JUANRAMADHAN.COM
Tidak ada komentar:
Posting Komentar